Febriani Sifa Amalia
705100095
Kelas C
Tugas Tekhnik Wawancara
Review Presentasi Wawancara Psikolog
Klinis
Pada tugas kali ini, wawancara terhadap piskolog klinis dewasa dan anak,
masing-masing dilakukan oleh dua kelompok. saya mulai dengan review kelompok pertama:
Kelompok Psikolog Klinis Dewasa
Kelompok Psikolog Klinis Dewasa
Kelompok klinis dewasa yang pertama:
Subjek menjelaskan mengenai pentingnya pemahaman kita mengenai
wawancara. Karena wawancara merupakan alat atau modal utama bagi para lulusan sarjana psikologi yang benar-benar harus dikuasai. Kemudian untuk melengkapi kemampuan dasarnya,
untuk lebih mengenal kliennya seorang psikolog memerlukan wawancara dan observasi, serta alat
tes sebagai tambahannya untuk memperkuat asumsi. Subjek menggunakan tekhnik
wawancara karena tidak butuh tes yang banyak dan rumit, serta hanya perlu
menguasai tekhnik wawancara yang baik. Prosedur pada saat wawancara dilakukan
oleh subjek tidak terstruktur, tidak menggunakan panduan wawancara,
memberikan pertanyaan berkembang dari jawaban-jawaban klien, dan tidak
menggunakan alat perekam. Kendala yang dihadapi subjek pada saat praktek,
biasanya klien tidak menepati janji atau tidak hadir tepat waktu, dan karena tidak
menggunakan alat perekam, subjek terkadang lupa. Wawancara yang baik menurut
subjek yaitu diperlukan latihan terus menerus dikarenakan membutuhkan jam
terbang yang tinggi untuk menjadi seorang pe-wawancara yang baik, lalu
pewawancara yang baik juga focus terhadap klien dan aware.
Pada subjek kali ini, terlihat agak berbeda dan memiliki caranya tersendiri dalam proses wawancara klien. Subjek terlihat menggunakan cara yang lebih santai dan kurang formal. Menurut saya tipe prosedur wawancara seperti ini tidak bagus untuk dilakukan oleh seorang psikolog muda yang baru saja lulus, karena mereka belum memiliki jam terbang yang tinggi dan belum betul-betul menguasai berbagai hal. Namun sebaiknya, untuk para psikolog gunakanlah tata cara atau metode yang memang sudah ada sebelumnya untuk hasil yang lebih baik.
Pada subjek kali ini, terlihat agak berbeda dan memiliki caranya tersendiri dalam proses wawancara klien. Subjek terlihat menggunakan cara yang lebih santai dan kurang formal. Menurut saya tipe prosedur wawancara seperti ini tidak bagus untuk dilakukan oleh seorang psikolog muda yang baru saja lulus, karena mereka belum memiliki jam terbang yang tinggi dan belum betul-betul menguasai berbagai hal. Namun sebaiknya, untuk para psikolog gunakanlah tata cara atau metode yang memang sudah ada sebelumnya untuk hasil yang lebih baik.
Kelompok klinis dewasa yang kedua:
Subjek menjelaskan mengenai wawancara yang merupakan sebuah kegiatan
yang melibatkan suatu proses tanya jawab yang tidak terbatas dan memiliki
tujuan yang berbeda-beda misalnya untuk pekerjaan, ataupun mencari data dalam
psikologi klinis. Wawancara dapat dilakukan empat mata, ataupun wawancara oleh
satu orang terhadap orang banyak. Menurut subjek, tujuan dalam penggunaan teknik
wawancara adalah untuk mengetahui suatu permasalahan kemudian membuahkan hasil
atau solusi/penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi. Menurut
subjek, wawancara sangat penting sekali untuk menggali informasi dari dalam
diri seseorang, karena alat ukur yang utama itu menurut subjek adalah wawancara tentunya diiringi dengan observasi.
Prosedur pada saat pelaksanaan wawancara
menurut subjek yaitu, menyiapkan daftar pertanyaannya (pedoman wawancara)
kecuali seseorang yang sudah berpengalaman biasanya tidak membuat daftar
pertanyaan. Kemudian pewawancara harus mengetahui dasar ilmu yang akan
ditanyakan. Dalam wawancara juga harus menggunakan 3 indera sekaligus
dengan baik untuk menangkap informasi yang ada yaitu menggunakan mata, telinga
dan tangan. Menurut subjek, kelebihan dari teknik wawancara
dibandingkan dengan teknik lain yaitu dapat menggali informasi yang lebih dalam
mengenai klien ataupun masalah yang sedang dihadapi klien. Namun kekurangan
teknik wawancara yaitu ada beberapa aspek yang tidak muncul ketika digali ketika
wawancara karena ingin memberikan kesan baik atau yang lainnya.
Kelompok Psikolog Klinis Anak
Kelompok klinis anak yang pertama:
Subjek menjelaskan mengenai wawancara yang memiliki arti teknik yang
dipakai untuk menggali informasi dari subyek atau dari orang yang ingin
diketahui. Teknik wawancara digunakan oleh subjek di setiap jenis pekerjaan yang
dilakukannya, khusunya yang berkaitan dengan profesinya sebagai psikolog
klinis. Kelebihan dari teknik wawancara adalah prosesnya mendapatkan data lebih
cepat dibandingkan dengan teknik lain, kemudian informasi yang diinginkan
langsung didapatkan saat itu juga. Sementara kekurangan dari tekhnik wawancara
biasanya terjadi kesulitan yang berasal dari subyek yang agak menutup diri dan
kurang kooperatif pada saat wawancara.
Kelompok klinis anak yang kedua:
Subjek menjelaskan mengenai wawancara yaitu suatu tekhnik untuk menggali
informasi mengenai seseorang. Prosedur tekhnik wawancara yang dilakukan subjek
dijelaskan pertama-tama melalui screening
dengan orangtua terlebih dahulu, membina rapport, lalu baru mewawancarai sang anak. Kelebihan dalam tekhnik wawancara
menurut subjek, dapat dengan mudah mendapatkan informasi, namun kekurangannya
adalah dari informasi tersebut belum tentu semuanya benar dan akurat. Saran dari
subjek terhadap kita para calon psikolog yaitu banyak latihan/belajar wawancara
terus mengasah kemampuan, harus percaya diri, dan yang terpenting harus
memiliki panduan pertanyaan wawancara.
Comments
Post a Comment